Anggota MPR RI Julie Sutrisno Laiskodat  Selenggarakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Bagi Generasi Muda Di Ende

Daerah146 Dilihat

Gogitainvestigasi.com. Memasuki penghujung  tahun 2024,  anggota MPR RI Fraksi Partai Nasdem Julie  Sutrisno Laiskodat, selenggarakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, bagi genersai muda kabupaten Ende, yang berjumlah 100 0rang peserta. Kegiatan tersebut  dilaksanakan di Aula Hotel Satar Mese. Jl. Eltari Ende , Selasa,    ( 26/11/2024). Pukul, 9.00 wita.

Turut hadir dalam Kegiatan tersebut, tiga orang  pemateri  yakni :  Petrus Fi, SE, ( Pemerhati Budaya), Karolus c. Bego., SH., M. SC ( Dosen Fakultas Hukum Sosial Humaniora Universitas Flores) , dan John Thomas Ire ( Aktifis LSM).

Sosialisasi 4 pilar ini penting dan harus terus digelorakan. Pasalnya, keberadaan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan landasan untuk persatuan, kesatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.

Karolus C. Bego., SH., M. SC Dosen Fakultas Hukum Universitas  Flores, dalam paparannya mengatakan, Pancasila sebagai media penguat kesadaran berbangsa dan bernegara.

Menurut Karolus, dewasa ini kesadaran moral bangsa kita semakin pudar karena tidak mampu merespon  arus globalisasi yang menyertakan materialistis dan modernisasi. Sebagai bangsa yang besar kita harus merawat  apa yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

“Kita harus kembali mengenal dan menggunakan Pancasila, untuk sebuah Negara Kesaruan Republik Indonesia, yang Bhineka Tunggal  Ika, di bumi Pancasila ini. Kita tidak boleh menggunakan Ideologi lain, karena Ideologi lain tidak cocok diterapkan di Indonesia. Sejarah telah membuktikan bahwa, hanya Pancasila yang mampu menyatukan kita semua, ” tutur Karolus Bego.

Selain itu, menurut karolus Bego, Pancasila merupakan Kristalisasi nilai – nilai budaya bangsa yang digali dari bumi Indonesia. Untuk itu guru dan dosen, tidak hanya bertindak sebagai penceramah dalam kelas, tetapi harus mampu mengenalkan teori yang ada dalam kehidupan nyata terhadap anak didiknya, sehingga peserta didik mampu dibangkitkan emosional, keceriaan, dan kepeduliannya.

“Jika nilai – nilai Pancasila telah diaktualkan dalam kehidupan sehari– hari sudah pasti akan tercipta keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia, ” Imbuh Karolus.

Lanjut Karolus, sejarah telah membuktikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi yang merekatkan keberagaman. Pancasila telah memberi ruang kepada semua orang untuk dapat hidup dan berinteraksi sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Mulia.

Sementara itu, Aktifis LSM Kabupaten Ende, Jhon Thomas  Ire, menerangkan bahwa generasi Z (Gen Z) memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam memahami dan mengamalkan empat Pilar kebangsaan.

Sosialisasi empat pilar kebangsaan yang melibatkan partisipasi aktif Gen Z adalah kunci dalam membangun kesadaran kebangsaan yang kokoh. Dengan demikian, Gen Z tidak hanya akan menjadi pewaris, tetapi juga penjaga dan penguat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Pihaknya berharap agar Pancasila menjadi bagian dari Prespektif kehidupan setiap hari bagi generasi muda.

Pada kesempatan yang sama Petrus Fi, menjelaskan bahwa Budaya Ende lio  berkaitan erat dengan empat pilar kebangsaan, yang diterjemahkan dalam lika boko telu ( tiga batu tungku) yakni adat, Pemerintah, dan agama.

“Pemerintah hadir untuk bagaiaman membuat rasa nyaman, membuat sejahtera, untuk mengurangi resiko hukum rimba. Dalam istilah lio, Mosa laki Ulu Beu, Eko Bewa,” Kata Petrus.

Dikatakan Petrus Fi, nilai – nilai Pancasila, sudah ada sejak jaman dahulu kala, jauh sebelum agama itu ada. Hal itu tercermin dalam adat dan budaya Ende Lio  yang masih berakar hingga saat ini.

Budaya mengajarkan tentang budi dan akal. Yang membedakan kita dengan mahluk yang lain. Mengakhiri  paparannya, Petrus Fi mengucapkan terima kasih kepada Bunda Julie Laiskodat, yang telah menyelenggarakan Sosialisasi  Empat Pilar Kebangsaan bagi Masyrakat Kabupaten Ende. (ign)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *